Tuesday, September 7, 2010

Memilih Susu Untuk Balita

Selama ini banyak iklan baik di televisi maupun media cetak, mengenai susu untuk balita. Semua produsen susu mengklaim bahwa produknya yang terbaik. Dengan berbagai macam keunggulan. Patut diakui bahwa susu memang minuman yang bergizi. Semua orang mengetahuinya. Namun, setelah si kecil berusia di atas dua tahun, susu apa yang harus diberikan setelah ASI? Saat ini bermunculan produk susu untuk balita berusia di atas satu tahun. Dengan berbagai macam kelebihan yang ditawarkan. Tetapi, sebagai orangtua harus hati-hati bila memutuskan memilih susu untuk balita.

Sebagai orangtua tentu menginginkan agar anak kita mendapatkan pemenuhan gizi yang terbaik. Agar tidak terjadi kekurangan zat gizi yang dibutuhkan selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Seperti telah diketahui, bahwa unsur gizi terdiri dari karbohidrat (nasi, jagung, ubi, sagu), protein (ikan, daging, tempe, tahu, telur), lemak (daging, susu), vitamin dan mineral (buah, sayuran, susu). Semua itu terkandung dalam 4 sehat 5 sempurna. Kekurangan salah satu unsur gizi tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Hal ini akan mempengaruhi dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Sebagai orangtua sebaiknya memperhatikan faktor keamanan bahan pangan yang dikonsumsi oleh anak. Termasuk produk susu sebagai penyempurna gizi balita. Pilihlah produk susu yang aman, yang tidak mengandung bahan pengawet. Dengan banyaknya iklan susu yang ada, kadang membuat bingung orang tua. Produk susu yang ada di pasaran dapat dibagi menjadi dua yaitu susu bubuk dan susu cair. Sedangkan menurut proses pembuatannya yaitu susu UHT, susu skim, dan susu formula.

Saat ini, masih banyak orang yang bingung menentukan mana susu yang terbaik untuk anaknya. Produk susu menurut proses pembuatannya adalah susu UHT (Ultra High Temperature), susu skim, dan susu formula. Susu UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135 -145 derajat Celsius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segar. Kesegaran susu akan terasa nikmat jika segera diminum. Susu UHT direkomendasikan untuk anak usia 12 bulan ke atas. Sedangkan susu skim adalah susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan. Untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12). Susu skim sebenarnya tidak ditujukan untuk anak karena telah dihilangkan sebagian lemak susunya. Namun dapat saja diberikan pada anak yang obesitas. Karena mengandung nilai kalori hanya 55 persen dari seluruh energi susu. Jangka waktu simpan susu UHT lebih lama dari produk susu cair dengan cara sterilisasi pasteurisasi. Susu UHT dapat disimpan antara 6 - 10 bulan meski tanpa bahan pengawet. Bahkan tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Selain itu, susu UHT adalah susu yang higienis dengan biaya pengemasan relatif murah. Jadi biasanya produk susu UHT dijual dengan harga yang terjangkau. Selanjutnya susu formula adalah susu bubuk yang berasal dari susu sapi segar kemudian dikeringkan. Dengan tambahan zat gizi lain seperti lemak atau protein. Proses pengeringan umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Dalam pengolahan susu cair menjadi susu bubuk dapat terjadi kerusakan protein sebesar 30 persen. Begitu juga kerusakan vitamin dan mineralnya. Kelebihan dari susu bubuk mempunyai jangka waktu simpan relatif lebih lama yaitu sampai 2 tahun. Namun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder).

Dilihat dari kualitas, susu segar atau susu UHT dan pasteurisasi lebih baik dibandingkan susu formula, atau susu skim. Selain bebas pengawet, produk susu segar juga lebih murah. Jadi yang perlu diketahui adalah pilih produk susu yang cocok untuk anak. Selalu perhatikan dalam hal penyimpanannya. Sesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Konsumsi susu memang penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil. Dan untuk meningkatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh terhadap berbagai penyakit.

Tetapi pemenuhan gizi sebenarnya adalah melalui pola pemberian makanan seimbang. Karena itu, kita tidak perlu khawatir bila anak tidak minum susu. Selama kebutuhan zat gizi (nutrisi) sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsinya sehari-hari.

Sumber : Joshua Andika G. CQ Christi Sri Rejeki

Customer Support

 

LITTLE DUCK SHOP Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal