Tuesday, September 7, 2010

Memilih Susu Untuk Balita

Selama ini banyak iklan baik di televisi maupun media cetak, mengenai susu untuk balita. Semua produsen susu mengklaim bahwa produknya yang terbaik. Dengan berbagai macam keunggulan. Patut diakui bahwa susu memang minuman yang bergizi. Semua orang mengetahuinya. Namun, setelah si kecil berusia di atas dua tahun, susu apa yang harus diberikan setelah ASI? Saat ini bermunculan produk susu untuk balita berusia di atas satu tahun. Dengan berbagai macam kelebihan yang ditawarkan. Tetapi, sebagai orangtua harus hati-hati bila memutuskan memilih susu untuk balita.

Sebagai orangtua tentu menginginkan agar anak kita mendapatkan pemenuhan gizi yang terbaik. Agar tidak terjadi kekurangan zat gizi yang dibutuhkan selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Seperti telah diketahui, bahwa unsur gizi terdiri dari karbohidrat (nasi, jagung, ubi, sagu), protein (ikan, daging, tempe, tahu, telur), lemak (daging, susu), vitamin dan mineral (buah, sayuran, susu). Semua itu terkandung dalam 4 sehat 5 sempurna. Kekurangan salah satu unsur gizi tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Hal ini akan mempengaruhi dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Sebagai orangtua sebaiknya memperhatikan faktor keamanan bahan pangan yang dikonsumsi oleh anak. Termasuk produk susu sebagai penyempurna gizi balita. Pilihlah produk susu yang aman, yang tidak mengandung bahan pengawet. Dengan banyaknya iklan susu yang ada, kadang membuat bingung orang tua. Produk susu yang ada di pasaran dapat dibagi menjadi dua yaitu susu bubuk dan susu cair. Sedangkan menurut proses pembuatannya yaitu susu UHT, susu skim, dan susu formula.

Saat ini, masih banyak orang yang bingung menentukan mana susu yang terbaik untuk anaknya. Produk susu menurut proses pembuatannya adalah susu UHT (Ultra High Temperature), susu skim, dan susu formula. Susu UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135 -145 derajat Celsius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segar. Kesegaran susu akan terasa nikmat jika segera diminum. Susu UHT direkomendasikan untuk anak usia 12 bulan ke atas. Sedangkan susu skim adalah susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan. Untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12). Susu skim sebenarnya tidak ditujukan untuk anak karena telah dihilangkan sebagian lemak susunya. Namun dapat saja diberikan pada anak yang obesitas. Karena mengandung nilai kalori hanya 55 persen dari seluruh energi susu. Jangka waktu simpan susu UHT lebih lama dari produk susu cair dengan cara sterilisasi pasteurisasi. Susu UHT dapat disimpan antara 6 - 10 bulan meski tanpa bahan pengawet. Bahkan tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Selain itu, susu UHT adalah susu yang higienis dengan biaya pengemasan relatif murah. Jadi biasanya produk susu UHT dijual dengan harga yang terjangkau. Selanjutnya susu formula adalah susu bubuk yang berasal dari susu sapi segar kemudian dikeringkan. Dengan tambahan zat gizi lain seperti lemak atau protein. Proses pengeringan umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Dalam pengolahan susu cair menjadi susu bubuk dapat terjadi kerusakan protein sebesar 30 persen. Begitu juga kerusakan vitamin dan mineralnya. Kelebihan dari susu bubuk mempunyai jangka waktu simpan relatif lebih lama yaitu sampai 2 tahun. Namun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder).

Dilihat dari kualitas, susu segar atau susu UHT dan pasteurisasi lebih baik dibandingkan susu formula, atau susu skim. Selain bebas pengawet, produk susu segar juga lebih murah. Jadi yang perlu diketahui adalah pilih produk susu yang cocok untuk anak. Selalu perhatikan dalam hal penyimpanannya. Sesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Konsumsi susu memang penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil. Dan untuk meningkatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh terhadap berbagai penyakit.

Tetapi pemenuhan gizi sebenarnya adalah melalui pola pemberian makanan seimbang. Karena itu, kita tidak perlu khawatir bila anak tidak minum susu. Selama kebutuhan zat gizi (nutrisi) sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsinya sehari-hari.

Sumber : Joshua Andika G. CQ Christi Sri Rejeki

Friday, June 25, 2010

Mengusir Dahak Pada Bayi

Dahak atau slam yang menyangkut di tenggorokan bayi membuatnya tidak nyaman karena menghalangi nafas, membuat tangisannya jadi parau dan menyulitkannya menelan ASI. Yuk, bantu mengecerkan dan mengeluarkan dahaknya!

Mengencerkan Dahak
  • Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi (kira-kira pukul 07.00 – 08.00) selama 10 menit.
  • Cara lain, mengoleskan balsem bayi ke dada dan punggungnya. Atau, teteskan minyak kayu putih ke dalam baskom berisi air hangat, letakkan di dekat bayi agar terhirup uapnya.
  • Tetap memberi bayi ASI. Jika ia sudah mendapat makanan tambahan, berilah air putih hangat, sari buah atau sup/kaldu hangat. Pada intinya, mengkonsumsi banyak cairan merupakan terapi sederhana untuk mengencerkan dahak dan membersihkan tenggorokan.
  • Memberi bayi ramuan tradisional air jeruk nipis dicampur kecap atau madu, berikan 1 sendok teh, 3-4 kali sehari.
Mengeluarkan Dahak
  • Setelah dahak diencerkan, tengkurapkan bayi di pangkuan Anda (posisi Anda duduk tegak, bersandar). Letakkan satu kaki Anda lebih tinggi dari kaki lainnya sehingga posisi tubuh bayi miring dengan bagian kepala lebih rendah. Tepuk-tepuk lembut punggung bayi. Dahak yang encer akan turun dan keluar dari tenggorokan.
  • Jika tidak dengan cara di atas, dahak yang tertelan bayi dapat keluar dengan sendirinya lewat feses (kotoran), air seni dan air ludah. Atau, keluar manakala bayi bersin dan muntah.  
Sumber : Ayahbunda

5 Tanda Autistik

Tanda-tanda berikut ini bisa dikenali sejak bayi berusia 1 tahun ke atas. Apabila Anda menemukan salah satu tanda berikut ini, Anda patut "curiga". Konsultasikan hal ini kepada dokter anak Anda.
 
1. Bayi kurang memperlihatkan ekspresi, seperti tersenyum, tertawa. Jika Anda bahkan tidak pernah melihatnya tersenyum, Anda patut "curiga".
 
2. Tidak bereaksi ketika namanya dipanggil.
 
3. Bayi tidak pernah memproduksi suara apa pun, misalnya secara bergumam, menyemburkan ludah, atau bereksperimen dengan alat artikulasi (bibir, lidah, rongga mulut) untuk berusaha berkomunikasi dengan Anda.
 
4. Matanya jarang bertatap atau melakukan kontak mata dengan siapa pun yang mendekati wajahnya. Atau, Anda seringkali mendapati bayi berkonsentrasi mengamati sebuah benda dalam waktu beberapa menit.
 
5. Bayi, jarang sekali bahkan tidak pernah menirukan gerak benda, atau membalas lambaian tangan Anda.
 
Sumber : Ayahbunda

Lindungi Anak Dari TB


Pegawai mertua saya menderita TB (tuberculosis), dan anak saya yang berusia 2,5 tahun sering bermain dengannya. Saya khawatir ia akan tertular... Benarkah penderita TB tidak bisa benar-benar sembuh?
Tidak benar kalau dikatakan TB tidak bisa disembuhkan. TB bisa sembuh karena obatnya sudah ada sejak lama. Tentu saja, dengan catatan, terapi dilaksanakan dengan disiplin dan semua instruksi dokter dipatuhi. Bukan apa-apa, terapi TB cukup lama (6-9 bulan) dan orang sering tidak patuh. Akibatnya, penyakit tidak teratasi dengan tuntas.
Kuman TB ditularkan melalui droplet infection (partikel kecil yang keluar saat pasien TB batuk atau bersin). Penularannya tidak semudah yang sering orang duga. Berpapasan, berjabatan tangan, ngobrol, serta makan dan minum bersama tidak membuat kuman ditularkan. Penularan TB terjadi melalui kontak erat dalam jangka waktu cukup lama.
Inilah yang perlu Anda perhatikan:
1. Apakah si kecil melakukan kontak erat dengan pasien tersebut?
Misalnya, sering bermain bersama, digendong, dipeluk, atau dicium? Ataukah hanya sesekali saja anak benar-benar berdekatan dengannya? Kalau ya, rasanya Anda tak perlu terlalu cemas.
2. Apakah pasien menjalankan terapi pengobatannya secara teratur dan disiplin, atau bahkan sudah selesai terapi?
Ini yang sangat penting. Ketika seseorang menderita TB, sesudah 2 minggu menjalani pengobatan ia sudah tidak lagi menulari lingkungannya.
3.Anak Anda sudah diimunisasi BCG?
Imunisasi BCG akan melindunginya dari kemungkinan terkena TB berat, yaitu TB di selaput otak dan TB menyeluruh di paru.
4.Bagaimana status pengobatan pasien tersebut?
Jangan ragu bertanya akan hal ini pada pasien. Bila semuanya sudah ia laksanakan sesuai aturan, Anda tidak perlu cemas dan mengisolasinya.
5.Anda masih ragu?
Tanyakan pada dokter anak Anda. Apakah si kecil perlu di-screening dengan menjalani pemeriksaan yang disebut tes Mantoux? Ini untuk memastikan apakah anak bebas dari TB atau tidak.**

Sumber : Parenting Indonesia

Susu Formula Pasca ASI

Tanya jawab susu formula

Inilah beberapa hal yang mungkin sering menjadi pertanyaan mama seputar susu formula yang diberikan untuk bayinya.

Amankah produk yang sudah kadaluarsa?
Tentu saja tidak. Setelah tanggal kadaluarsa, beberapa kadar vitamin akan menurun, dan terjadi perubahan fisik (warna jadi berbeda dan lemak pun terpisah).

Berapa lama susu bisa disimpan setelah dibuka?
Susu cair dalam kaleng bisa disimpan sampai 48 jam, asal ditutup rapat-rapat dan segera masuk kulkas. Bila dimasukkan ke dalam botol, harus didinginkan dan diminum dalam 48 jam. Susu dari bubuk yang ditempatkan dalam botol harus masuk kulkas dan diminum dalam 24 jam. Sisa bubuk susu musti ditutup rapat, dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Digunakan maksimum 2-4 minggu setelah dibuka.

Seberapa tahan susu botol di luar kulkas?


Susu harus diminum dalam 2 jam, atau dibuang saja. Adanya kemungkinan terjadi pencemaran kuman, sehingga sisa susu dalam botol sebaiknya dibuang sejam setelah pemberian.

Perlukah susu dibekukan?
Sama sekali tidak disarankan! Meski proses pembekuan tidak mempengaruhi kualitas nutrisi atau kesterilan, perubahan fisik dari komponen susu bisa saja terjadi.

Bolehkah susu dipanaskan dengan microwave?
Microwave TIDAK BOLEH digunakan untuk memanaskan susu formula si kecil. Bahayanya, cairan tersebut bisa menjadi terlalu panas. Selama proses pemanasan dengan microwave, botol mungkin saja tetap hangat. Padahal, hot spot sudah bermunculan di susu formula. Susu formula yang dipanaskan secara berlebihan bisa menyebabkan luka bakar yang serius pada bayi. - II

Sumber : Parenting Indonesia

Wednesday, June 23, 2010

Mengatasi Anak Susah Makan

SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan.  Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.
Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:
  • Anak masih belum trampil mengolah makanan.
  • Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
  • Suasana makan yang kurang menyenangkan.
  • Trauma dengan acara makan.
  • Bosan dengan menu, dll
Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.
1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya
Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.
2. Menyembur
Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.
3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama
Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.
Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.
4. Menutup mulut
Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.
5. Pilih-pilih makanan
Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.
Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.
Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

Tuesday, June 15, 2010

JELI PILIH BAJU BAYI

Bayi tak butuh busana orang dewasa dalam bentuk mini. Namun, bayi juga perlu tampil keren dan gaya, bukan?
Bayi masih memiliki keterbatasan gerak, sehingga yang dibutuhkan adalah baju-baju yang simpel dan terbuat dari bahan-bahan yang menyerap keringat. Nah, agar tak salah memilihkan baju untuk si kecil, ikuti panduannya:
1. Pilihlah ukuran yang pas dengan ukuran tubuh bayi. Bayi yang gemuk akan sulit bergerak jika menggunakan baju yang sempit.
2. Sesuaikan baju dengan iklim dan cuaca saat itu.
3. Untuk Indonesia yang beriklim tropis, pilihlah baju dari bahan-bahan yang menyerap keringat dan halus seperti katun atau kaos, sehingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
4. Hindari pemakaian bahan sintetis semacam polyester karena tidak menyerap keringat. Keringat yang berlebihan dapat menyebabkan ruam kulit dan tidak nyaman.
5. Pilih model baju yang simpel dan sesuai dengan tubuhnya yang masih kecil, sehingga baju tersebut tidak menghalangi gerakan-gerakan si bayi. Utamakan fungsi daripada model. Misal, untuk bayi yang mulai merangkak dapat dikenakan celana panjang guna melindungi lututnya.
6. Perhatikan tinggi tubuh bayi yang sudah bisa merangkak. Hindari memilihkan baju atau celana yang kepanjangan karena dapat membahayakan saat merangkak.
7. Perhatikan posisi label baju. Posisi label yang baik adalah yang letaknya jauh dari kulit bayi (misalnya, di samping). Sehingga label tersebut tidak akan bergesek dengan kulit saat bayi bergerak. Bayi pun akan terhindar dari iritasi kulit.
8. Perhatikan aksesori atau hiasan yang terdapat pada baju.
- Perhatikan bentuk kerah baju. Kerah yang terlalu sempit dan terlalu tebal akan membuat bayi merasa tidak nyaman.
- Hindari penggunaan karet elastis karena memiliki daya rekat yang lebih kuat. Sebagai penggantinya dapat digunakan benang karet yang daya rekatnya lebih lembut.
- Hindari pengunaan mote-mote sebagai hiasan karena bayi kerap menggigiti bagian bajunya.
- Hindari kancing yang terbuat dari metal, biasanya kerap terdapat pada celana atau overall berbahan jins. Sebagai gantinya dapat digunakan kancing plastik kecil atau perekat plastik (velcro).
- Hindari hiasan kerutan (smock) di dada karena bila terlalu ketat akan menyesakkan dada.
- Khusus untuk renda pilihlah yang terbuat dari katun.
9. Cucilah terlebih dahulu baju yang baru dibeli agar bahannya menjadi lembut dan terbebas dari kotoran.

TIP PILIH BAJU BERDASARKAN USIA

BAYI 0-2 BULAN
Pada rentang usia ini bayi belum banyak bergerak. Hanya tergolek dan menggoyang-goyangkan tangan serta kakinya. Karena itu, dianjurkan memakai baju dengan model terusan yang mudah dilepas dan dipasang. Busana jenis ini kerap disebut sebagai baju monyet dengan tali atau kancing di bagian pundak. Atau, model terusan dengan kancing di bagian depan dan di bagian pantat untuk bagian bawahnya.
Pilihan lainnya terdiri dari 2 bagian yakni atasan dan bawahan. Khusus atasan, biasanya model kemeja tanpa kerah yang menggunakan kancing sehingga memudahkan dalam memakaikannya. Sedangkan bawahannya, untuk si Upik boleh rok atau celana.

BAYI 3-6 BULAN
Memasuki usia ini, bayi mulai bisa didudukkan. Pilihan bajunya lebih bervariasi lagi, tak harus yang memiliki kancing di depan. Model kaus atau blus dapat lebih mudah dipakaikan. Umumnya terdiri dari 2 bagian, yakni atasan dan bawahan.

BAYI 7-9 BULAN
Bayi sudah bisa duduk dan merangkak. Ia mulai senang bergerak terus tanpa henti. Untuk itu, model baju yang bisa dengan mudah dikenakan sangat dianjurkan. Guna mencegah luka di lutut akibat merangkak, ada baiknya pilihkan busana yang menutup lutut.

BAYI 10-12 BULAN
Kemampuan bayi semakin berkembang, yakni mulai belajar berdiri dan merambat atau belajar berjalan. Pilihkan baju yang nyaman agar dapat lebih leluasa bergerak. Disarankan memilih baju yang terdiri dari atasan dan bawahan. Bayi pun mulai dapat mengenakan rok atau celana dengan aksesori. Bila ia berdiri, aksesori tersebut sudah terlihat. Umpamanya, kantong (saku), renda, model rok bertumpuk, dan lain-lain. Namun, patut diperhatikan agar aksesori tersebut tidak menghalangi geraknya dan aman bagi bayi.


Utami Sri Rahayu. Foto: www.fotosearch.com

PILIH-PILIH ALAS KAKI







Yuk, cari tahu apa saja kriterianya.


Biarpun cuma dipasang di kaki, alas yang satu ini harus menomorsatukan kenyamanan. Apakah itu kaus kaki atau sepatu, sebab fungsi utamanya adalah melindungi kaki. Barulah menjelang usia 1 tahun, fungsinya bertambah, yaitu menopang kaki agar lebih kokoh saat mulai berpijak di lantai. Untuk itu, cari tahu kriteria alas kaki yang baik. Setelah itu, baru urusan mode.

BAYI BARU LAHIR

Fungsi utamanya melindungi kaki agar tidak kedinginan. Cukup gunakan kaus kaki atau sarung kaki yang nyaman dan hangat. Pilihlah yang terbuat dari katun atau bahan kaus agar dapat menyerap keringat. Hindari karet yang terlalu ketat karena akan terasa sakit dan menghambat aliran darah pada area kaki.

USIA 3 BULAN

Memasuki usia 3 bulan, bayi sudah mampu tengkurap. Pada periode ini, bayi masih membutuhkan sarung atau kaus kaki. Ada juga kaus kaki berdesain menyerupai sepatu dengan alas tipis.

USIA 5 BULAN
Di usia ini, umumnya bayi mulai merayap lalu merangkak. Pada tahap awal merangkak, bagian kaki yang paling banyak digunakan adalah punggung kaki, bukan telapak kaki. Untuk itu dibutuhkan kain yang lebih tebal pada bagian tersebut agar saat merangkak, bagian punggung kaki terasa lebih nyaman.
Alas kaki yang digunakan sudah menyerupai sepatu. Umumnya terbuat dari kain yang lebih tebal dan memiliki alas lentur agar bentuk jari-jari kaki si kecil tidak terbiasa menekuk.


USIA 7 BULAN

Di usia 7 bulan, bayi mulai mencoba duduk sendiri. Umumnya aktivitas ini dilakukan secara bergantian, sesekali merangkak kemudian duduk dan bermain. Hendaknya alas kaki yang digunakan memiliki bagian yang agak tebal pada tumitnya, bertekstur, dan tidak licin sehingga saat dia duduk sambil menaik-turunkan kakinya, bagian itu terlindungi oleh alas kaki yang tebal.

USIA 9 BULAN

Aktivitas yang dilakukan pada usia 9 bulan adalah mulai berdiri dan merambat ke kiri-kanan. Untuk itu dibutuhkan alas kaki berupa sepatu. Pilihlah sepatu dengan bagian lateral; samping kiri dan kanan lebih keras, sehingga mampu menyangga kaki. Bahan yang digunakan harus lembut sehingga terasa lebih nyaman di kulit, menyerap keringat, dan bagian punggungnya tidak terlalu ketat.


USIA 11 BULAN

Kemampuan berjalan pada setiap anak berbeda-beda antara 11-15 bulan. Memasuki masa ini, ada beberapa bagian yang patut mendapat perhatian, yaitu:
* Bahan yang digunakan sebaiknya agak lebih tebal, seperti, kulit atau kanvas terutama di bagian lateral (samping kiri-kanan), sehingga mampu menjadi penyangga tubuh agar tetap seimbang.
* Bagian tumit hendaknya lebih tebal untuk penyangga tubuh.
* Pilih yang bobotnya ringan tapi tidak terlalu tipis.
Dengan alas sepatu dan lapisan tumit yang baik, bayi dapat lebih mudah menjaga keseimbangan tubuhnya agar stabil dan tidak mudah terjatuh saat belajar berjalan. Sepatu yang terlalu tebal dan berat akan membebani kaki sehingga menghambat pergerakan sendi pergelangan kaki.
Jangan khawatir jika si kecil tampak "kesulitan" saat berjalan menggunakan sepatunya. Selama alas kakinya memiliki kriteria seperti di atas, ia justru terlatih berjalan dengan posisi yang benar.

 

Utami Sri Rahayu. Foto: www.fotosearch.com


Monday, June 14, 2010

Kenali Batuk Anak Anda

Batuk merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak, sebenarnya batuk merupakan refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalannya nafas. Namun demikian, pada kondisi tertentu, batuk butuh ditangani secara medis. Mengamati ciri dan jenis batuk akan membantu Anda mengidentifikasi, apakah batuk anak anak termasuk dalam kategori batuk biasa atau batuk yang perlu dikhawatirkan dan berbahaya.

Beberapa jenis batuk tak berbahaya:
  • Batuk mendadak
    Jika anak batuk secara tiba-tiba, mungkin ia tersedak makanan atau minuman yang masuk ke jalur yang salah atau ada sesuatu yang tersangkut ditenggorokannya. Dalam kasus seperti ini tidak perlu khawatir, karena batuk adalah suatu mekanisme yang justru membantu membersihkan dan membebaskan jalan napas dari sumbatan tersebut. Biasanya batuk dapat berlangsung hingga semenit atau hanya sebentar saja. Namun jika batuk tidak kunjung reda, hubungi dokter.
  • Batuk Malam Hari
    Anak anda mungkin sering batuk pada malam hari. Hal ini karena pada saat berbaring, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ketenggorokan dan menimbulkan iritasi. Keadaan ini tidak mengkhawatirkan namun tetap perlu diwaspadai.
  • Batuk disertai pilek
    Jika anak batuk dengan demam yang tidak tinggi dan hidung beringus, kemungkinan ia menderita batuk pilek biasa. Batuk ini biasanya berlangsung selama satu minggu. Namun, jika lebih dari satu minggu, Anda harus menghibungi dokter
  • Batuk dengan muntah
    Batuk yang berat pada anak seringkali merangsang reflek muntah. Anak yang batuk bisa muntah apabila lendir mengalir ke lambung dan menyebabkan mual. Selama muntah tidak terus berkelanjutan, kondisi ini masih terbilang wajar.
    Di luar itu, Anda perlu mewaspadai batuk anak sebagai jenis batuk yang berbahaya atau perlu ditangani secara medis. Misalnya batuk yang disertai demam tinggi, batuk pada bayi yang baru lahir, batuk rejan (terdengar bunyi “whoop” pada saat anak berusaha menarik nafas setelah batuk berkali-kali), batuk”menyalak” (batuk yang biasanya disebabkan oleh croup, yaitu peradangan pada laring dan trakea, batuk dengan mengi, atau batuk yang menyebabkan anak mengeluarkan suara kasar dan berisik saat bernafas.

Penanganan di rumah
Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan dirumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk:

Berikan perhatian dan tetap tenang. Sangat dimengerti jika orangtua khawatir anaknya terkena atau terinfeksi. Namun tetaplah tenang, karena hal ini akan membantu anda dan si kecil.
Jika anak anda menderita asma. Pantau perkembangannya dengan seksama dan berikan obat-obat sesuai petunjuk dokter.
Jika hidung anak tersumbat. Bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanan. Untuk membersihkannya bisa menggunakan tetes hidung atau alat hisap.
Jika anak mengalami pilek. Beristirahatlah dirumah, karena hal ini akan membentu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.
Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti “menggonggong”, bawalah kekamar mandi. Masukan air panas kedalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap selama 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah.
Jaga agar ruangan tetap lembab dan bersih.

Tips Agar Buah Hati Suka Sayur dan Buah

Biasanya, si kecil tidak menyukai sayur dan buah karena rasanya yang hambar dan tidak semanis ASI/ susu formula. Padahal bunda pasti sudah tahu betul tentang manfaat sayur dan buah dan sangat ingin si kecil menjadi penyuka sayur dan buah.
Berikut ini adalah tips tips yang patut dicoba Bunda dirumah:
  • Jangan pernah memaksa anak makan sayur dan buah.
  • Perkenalkan rasa sayur lebih dulu baru kemudian buah di tahap pemberian MPASI
  • Sebagai pengenalan, pilih sayur dan buah yang rasanya enak, tidak tajam, yang bercitarasa manis mirip dengan rasa ASI/ susu formula seperti timun jepang/ zukini, buncisbaby, dll.
  • Untuk MPASI hendaknya disajikan dalam bentuk pure/ puree, yaitu dengan diblender kemudian disaring, diambil sarinya saja. Teksture yang encer/ banyak airnya menjadikan bayi tidak kaget dalam memakannya.
  • Untuk anak, pilih sayur dan buah dengan serat yang mudah dikunyah, baik untuk dimakan langsung atau dimasak sebentar agar enzim dan vitaminnya tidak rusak.
  • Selalu sajikan menu sayur dan buah di rumah.
  • Beri contoh bagaimana orangtua menyukai sayur dan buah.
  • Setiap kali menawarkan menu makanan, sertakan sayr dan buah sebagai pilihan selain lauk.
  • Biarkan anak makan sendiri sayur dan buah dalam potongan kecil.
  • Pujilah jika anak mau mencoba menu sayur atau buah yang dihidangkan.
Dalam membangun kecintaan si buah hati pada sayur dan buah memang diperlukan kesabaran, ketelatenan, dan kreativitas bunda.
Jadi..tetap semangat dalam memberikan menu yang sehat ya Bunda ^^

sumber:  Nakita no 571/TH IX

Variasi Menu Buah

BUBUR JAGUNG MANIS

Bahan:
1 buah Jagung Manis
Meses secukupnya
100 ml susu
Air matang hangat secukupnya
Cara Membuat:
1. Parut jagung manis
2. Saring, ambil airnya
3. Larutkan 100 ml susu ke dalam air hangat
4. Rebus air saringan jagung manis, kemudian tambahkan larutan susu ke dalam nya
5. Masak hingga jagung mengental
6. Sajikan di dalam wadah
7. Taburi sedikit dengan meses coklat
8. Siap untuk dihidangkan
 

CARAPPEAR

Bahan:
2 batang wortel, kupas, potong-potong
2 buah apel, kupas, potong-potong
2 buah pear, kupas lalu potong-potong
Cara Membuat:
1. Rebus wortel selama kl 10 menit, lalu amsukkan apel dan pear. Masak sampai lunak.
2. Tiriskan lalu haluskan (atau cincang halus untuk anak usia 8 bulan ke atas)

BUBUR AYAM APEL

Bahan:
3 buah kentang ukuran sedang, kupas, potong-potong (bisa diganti ubi jalar atau labu)
1 fillet dada ayam, potong-potong
2 buah apel, kupas, buang bijinya, potong-potong
2 buah wortel, kupas, potong-potong
Air secukupnya
Cara Membuat:
1. Masak semua bahan sampai matang.
2. Tiriskan lalu haluskan (atau cincang halus untuk anak usia 8 bulan ke atas)

BUBUR KUNING

Bahan:
1/4 buah labu kuning, kupas lalu potong-potong
2 buah tahu putih, potong-potong
1 batang seledri, cincang kasar
1 dada ayam, buang kulit dan lemaknya
2 sdm kacang polong
Air secukupnya
Cara Membuat:
1. Masak semua bahan sampai matang dan air tinggal sedikit (jangan habis).
2. Suwir-suwir ayam, buang tulangnya.
3. Masukkan semua bahan ke dalam blender/processor, lalu haluskan (atau cincang halus untuk anak usia 8 bulan ke atas)

APPLE and PAPAYA SAUCE

Bahan:
2 buah apel manis, kupas lalu potong-potong
1/2 buah pepaya ukuran sedang, kupas lalu potong-potong
Air secukupnya
Cara Membuat:
1. Rebus apel dengan air (air sampai sedikit menggenangi buah) sampai empuk.
2. Tiriskan, jangan buang airnya.
3. Campur apel dengan pepaya lalu haluskan, gunakan sisa air rebusan untuk mengencerkan adonan.

APPLE and PEAR SAUCE

Bahan:
1 buah apel manis, kupas lalu potong-potong
1 buah pear, kupas lalu potong-potong
Air secukupnya
Cara Membuat:
1. Rebus apel dan pear dengan air (air sampai sedikit menggenangi buah) sampai empuk.
2. Tiriskan, jangan buang airnya.
3. Haluskan, gunakan sisa air rebusan untuk mengencerkan adonan.

APPLE SAUCE

Bahan:
1 buah apel manis (jangan yang hijau)
Air secukupnya
Cara Membuat:
1. Kupas apel, buang bijinya lalu potong dadu.
2. Rebus dengan air (air sampai sedikit menggenangi apel) sampai apel empuk.
3. Tiriskan apel, jangan buang airnya.
4. Haluskan apel, gunakan sisa air rebusan untuk mengencerkan apel.

AVOCADO DIP

Bahan:
1 buah alpukat matang
1/2 buah tomat, buang bijinya
2 sdm keju cheddar parut
2 sdm yogurt tawar
Cara Membuat:
1. Buang biji alpukat, potong-potong kecil.
2. Potong-potong tomat.
3. Campur semua bahan lalu process/blender sampai halus.

PURÉÉ ALPUKAT

Bahan:
1 buah alpukat matang
Cara Membuat:
1. Buang biji alpukat, lalu haluskan daging buahnya.
2. Penyajian: Berikan puree alpukat sebagai makanan tunggal atau campur dengan puree sayur/buah lainnya.

Variasi Sup


* Sup Ragout isi sayuran (1 porsi)
Bahan :
1 sdt margarin
1 sdt tepung terigu
100 cc kaldu
50 cc susu
50 gr wortel Rebus, iris dadu kecil
25 gr daging ayam
10 gr keju parut

Cara membuat :
1. Cairkan margarin dalam wajan, masukan tepung terigu, aduk.
2. Sambilterus diaduk tuangi kaldu sedikit demi sedikit. Masukan susu.
3. Masukanwortel, daging ayam dan keju parut. Bubuhi garam. Aduk rata. Angkat. 4.Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagi hangat.

* Sup makaroni isi ayam (1 porsi)
Bahan :
250 cc air
25 gr daging ayam giling
25 gr wortel, iris dadu kecil
25 gr tomat, iris halus
20 gr makaroni, rebus hingga lunak, angkat
10 gr keju parut
sedikit garam
sedikit pala
1 sdt irisan daun bawang

Cara membuat :
1. Rebus air hingga mendidih, masukan daging ayam, wortel dan tomat. Masaksampai sayuran matang.
2. Masukan makaroni, masak hingga sup mengental, berikeju parut, garam, pala dan irisan daun bawang, aduk rata. Angkat.
3.Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagi hangat.

* Sup labu kuning (1 porsi)
Bahan :
100 gr kentang, iris dadu kecil
50 gr labu kuning
25 gr ikan kakap
25 gr tomat
1 sdt irisan daun bawang
1 kuning telur
1 sdm santan kental
sedikt garam dan pala bubuk

Cara membuat :
1. Rebus kentang dengan 500 cc air dan labu kuning hingga semua matang.
2.Masukan ikan, tomat dan daun bawang. Masak sambil terus diaduk hinggamatang.
3. Masukan kuning telur dan santan. Bubuhi garam dan pala. Aduk,sajikan hangat.

* Sup jagung bola-bola daging (1 porsi)
Bahan :
50 gr jagung yang muda, serut
50 gr daging giling, bentuk bulatan-bulatan kecil
25 gr wortel, potong kecil
1 sdt irisan daun bawang
1 sdt margarin/mentega
1 sdt tepung terigu
10 gr keju parut
sedikit pala bubuk

Cara membuat :
1. Rebus jagung dengan 500 cc air. Masukan bola-bola daging, masak hinggamatang.
2. Masukan wortel dan daun bawang, masak hingga air tinggalsetengahnya.
3. Sementara itu cairkan margarin/mentega dalam wajan, masukantepung terigu, aduk. Tuangkan sedikit air rebusan jagung, aduk rata. Tuangkedalam panci berisi jagung dan bola bola daging. Masak semua hingga matang.Beri parutan keju, bubuhi pala. Aduk rata. Angkat.
4. Tempatkan dalam wadah,berikan pada bayi selagi hangat.

* Sup nasi bayam (1 porsi)
Bahan :
250 cc kaldu sapi
50 gr nasi
25 gr daging giling
1 sdt irisan daun bawang
25 gr daun bayam
5 gr tomat
1 kuning telur
sedikit garam
1 sdm santan kental

Cara membuat :
1. Didihkan kaldu, masukan nasi, daging giling, daun bawang, bayam dantomat. Masak sambil terus diaduk hingga semua matang.
2. Masukan kuningtelu, masak sambil diaduk hingga kental, beri garam dan santan, aduk rata.Setelah mendidih, angkat.
3. Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagihangat.

* Sup bayam isi daging (1 porsi)
Bahan :
1 sdt margarin
1 sdt tepung terigu
50 gr bayam, rebus, blender dengan 10 cc kaldu
50 gr daging sapi, rebus, potong dadu kecil
10 gr keju parut
sedikit garam
sedikit pala bubuk

Cara membuat :
1. Panaskan margarin dalam wajan hingga cair, beri tepung terigu, aduk-aduksambil dituangi cairan bayam sedikt demi sedikit.
2. Masukan daging, masakhingga daging matang. Beri parutan keju, garam dan pala, aduk rata, angkat.
3. Tempatkan dalam wadah, berikan pada bayi selagi hangat.

Beberapa tips agar anak tak rewel saat makan

  •  Atur pemberian makan balita Ibu sesuai waktu makan ketika mereka merasa lapar. Pola alami akan berkembang dan Ibu dapat mulai mengatur rutinitas.
  • Biarkan balita Ibu makan makan sendiri dan jangan memaksanya sampai piringnya bersih karena akan menjadi tekanan dan bisa mengurangi selera makannya hingga menjadi rewel.
  • Jika balita Ibu menolak makanan, jangan menyerah. Ibu dapat memperkenalkannya lagi dalam beberapa hari. Beberapa makanan baru perlu dicoba sampai 15 kali sebelum dapat diterima.
  • Buat susana makan yang tenang atau sambil memutar musik riang. Jangan menyalakan TV, karena membuat balita Ibu tidak konsentrasi saat makan.
  • Selalu berikan porsi kecil dengan bentuk menarik sebagai permulaan dan berikan sedikit tambahan jika mereka masih lapar.
  • Bila balita Ibu tidak suka sayur, siasati dengan ‘sayur tersembunyi’ seperti parutan wortel atau bayam cincang dalam adonan perkedel. Atau ganti dengan memberikan buah dalam menu mereka.
  • Usahakan makan bersama keluarga. Meskipun setiap balita berbeda, beberapa balita menirukan perilaku orang lain. Jadi jika Ibu menikmati makanan yang menyehatkan, balita Ibu dapat melihat dan belajar dari apa yang Ibu lakukan.
  • Berikan penghargaan ketika mereka menghabiskan makannya. Jangan lupa, perhatiikan atau bicarakan makanan lain apa yang disukai.
Yang paling penting adalah berusaha sabar! Selera makan balita Ibu mungkin nampak berubah dari hari ke hari, tetapi pertahankan menu seimbang untuk mereka.

Tuesday, May 18, 2010

Seputar Masalah Kolik Pada Bayi

bayi kolik menangis
BAYI yang terus menangis dapat membuat orangtuanya tertekan. Adalah hal yang lumrah bila mereka merasa tidak menentu, frustrasi, tak berdaya, bersalah, depresi, lelah, jengkel dan marah. Kolik adalah menangis dan rewel berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI ataupun susu formula dapat mengalami kolik. Sekitar 30% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan keempat setelah lahir.
Bayi anda sehat tetapi mungkin mengalami kolik apabila dia :
  • Jumlah waktu menangisnya lebih dari 3 jam sehari selama lebih dari 3 hari dalam 1 minggu.
  • Terkadang menjerit-jerit dan tak dapat dihibur. Kondisi terparah biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari.
  • Melurus-luruskan atau menarik-narik kakinya, dan buang angin (kentut). Perutnya seperti membesar karena kembung.
Apa penyebab kolik?
Tak seorang pun yang tahu persis apa penyebabnya. Sepertinya bayi yang sedang kolik mengalami kontraksi usus yang sangat menyakitkan.
Ada yang beranggapan bahwa kolik berkaitan dengan makanan. Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, sensitifitas terhadap protein susu sapi diduga juga menyebabkan kolik. Bayi yang meminum ASI mengalami kolik yang disebabkan kepekaan terhadap salah satu makanan dalam ragam makanan ibunya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa bayi menangis dan rewel karena menelan udara terlalu banyak pada waktu makan. Menurut pendapat lain, kolik terjadi karena bayi memiliki kepekaan aneh terhadap stimulasi.
Bisakah kolik menjadi serius?
Pada beberapa kasus, kolik merupakan gejala penyakit tertentu, misalnya hernia. Apabila bayi anda mengalami kolik, segera periksakan dia ke ahli kesehatan untuk memastikan bahwa penyebab masalah itu bukan penyakit.
Sampai kapan kolik berlangsung?
Pada umumnya kolik mulai timbul dalam bulan pertama sesudah lahir, dan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berumur 3 atau 4 bulan.
Bagaimana mengobatinya?
Karena kolik disebabkan oleh banyak hal, tak ada pengobatan tunggal yang efektif untuk semua bayi. Bila intoleransi laktosa atau alergi makanan diduga sebagai penyebabnya maka penggantian makanan dapat membantu.
Ibu-ibu menyusui agar menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, misalnya kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani kepekaan terhadap makanan.
Bila anda memberikan susu formula, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah mengganti dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa untuk mengatasi kolik. Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan maka hal ini akan hilang bersama waktu.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolik?
Anda bisa mencoba beberapa petunjuk di bawah ini:
  • Terus berdekatan dengan bayi. Gerakan dan kontak tubuh dapat menghiburnya.
  • Membuat gerakan dan bunyi ritmis dengan bantuan penyedot debu, pengering pakaian, atau alat-alat lain.
  • Memberikan empeng mungkin membuatnya lebih nyaman.
  • Menelungkupkan bayi melintang di pangkuan anda sambil menggosok-gosok punggungnya.
  • Membungkus bayi dengan selimut agar dia merasa nyaman dan aman.
Meminta orang lain mengantikan menjaga bayi sejenak supaya anda dapat beristirahat sebentar. Istirahat kira-kira 1 jam sudah cukup untuk memulihkan kesegaran anda.

Customer Support

 

LITTLE DUCK SHOP Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal